Senin, 16 Januari 2012

puisi

dia berseru,
"aku tau salahku!"
tapi dia terdiam,
tidak dapat memaafkan

di mata orang awam
semuanya terlihat biasa
tapi didalam hati mereka
ada kesedihan mendalam

bibirnya membentuk senyum
tapi senyum itu adalah palsu
matanya sayu
wajahnya pancarkan perih

dia dihadapkan dua pilihan
dilema menghantam sekujur tubuhnya
perasaan yang baru diketahuinya
pilihan berat yang harus diambilnya

banyak orang dilibatkan
kesedihan merebak
tidak ada maksud untuk berbuat
tapi apa daya itulah yang terjadi

apakah bisa jadi seperti dulu lagi?
hanya Tuhan yang tahu
tapi aku berdoa
semoga mereka memutuskan yang terbaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar