Rabu, 09 Mei 2012

Letting go

apa gw pernah bilang kalo gw suka banget banget banget ama criminal minds?
kayaknya belom. jadi gw bilang sekarang,

GUA SUKA BANGET BANGET BANGET AMA CRIMINAL MINDS 

hah lega ud ngomong


oh ya sebelum gw maju terus, beware spoiler ya. you've been warned :)

criminal minds itu adalah seri drama Amerika yang bercerita tentang sekelompok FBI yang tergabung dalam Behavioral Analysis Unit (BAU) (dibaca B A U per huruf bukan bau)

acara ini sekarang uda masuk season ke 7 dan buat gw acara ini tiap season malah jadi makin bagus. ceritanya jadi makin kompleks, makin personal, dan akting pemainnya juga makin bagus-bagus. karena sekarang timnya sudah bisa dianggap tetap, kebersamaan yang bisa dilihat dari castnya tuh real bgt. waktu mereka akting itu ga kliatan dibikin-bikin. dan akting-akting mereka tu bener-bener nyentuh abis, 4 thumbs up de pokoknya

yang membedakan acara ini dari acara drama polisi2 lainnya adalah acara ini lebih berfokus kepada the criminal rather than to the crime itself. dan most of the criminal yang ada di show ini adalah pembunuh-pembunuh serial killer atau ga orang-orang yang emang uda agak stres. BAU itu adalah profiler, yang ngelihat criminal ini lebih dari sisi psikologinya. bahkan mereka bisa nebak criminal ini tu orangnya kayak gimana, tampangnya gimana, hanya dari crime yang mereka lakukan.

agak terlalu keren ga si? iya emang, karena profesi ini agak sedikit dilebai-lebaikan di film ini. tapi anyway yang mau gw omongin sekarang bukan tentang seri criminal minds, tapi tentang salah satu episod dari criminal minds. episode 10, season 7, the bittersweet science, bercerita tentang seorang petinju bernama Jimmy Hall yang punya anak bernama Ryan. Ryan terkena penyakit leukemia

sayangnya, anaknya Ryan uda ga bisa bertahan lagi. dia ud ga kuat menjalani kemoterapi. kasarnya, Ryan tinggal menunggu waktu mati.

Jimmy yang ga bisa terima akhirnya jadi bener-bener stres. apalagi dia ditipu ama pelatihnya sendiri, dan duit buat bayar operasi Ryan ludes kalah taruhan. Jimmy pun ikut ajang tinju yang bener-bener brutal banget dan dia ngebayangin anaknya disitu. dia dipukulin ampe babak belur dan dia akhirnya dibawa ke rumah sakit, dimana dia emg pengen ketemu sama anaknya

waktu dia dirumah sakit, Hotch (ketua tim BAU) datengin dia dan bilang dia harus ngomong ama Ryan. Ryan g punya banyak waktu lagi, dan dia harus ngomong ke Ryan as a father, not as a fighter.
dan hal yang dia ucapin ke Ryan abis itu, I don't think I'll be able to forget that.

"Sometimes, I wanna fight; but my body keeps telling me to stop. Just no matter how hard I punch, I just can't do it. And when that happens, you know what I do? 
I let go, Ryan.
And what I figure out is, letting go doesn't mean that you're a quitter, it doesn't mean that you lost. It just means that you realize, in that moment, that it's time to let go and move on. so if it's time Ryan, it's alright, cause you fought hell of a fight."


setelah ngomong kayak gitu, Jimmy bilang, 'your mother and I both love you, don't you ever forget that'. Dan Ryan menjawab, 'I love you too daddy', lalu dia meninggal






gw belajar banyak setelah nonton satu episode ini. bukannya mau tiba2 galau2 juga ni yeee, cuma gw merasa aja kalo misalnya that single quote successfully express what it is on my mind about letting go. actually, I feel that I need, no, I have to share this beautifully made scene with you guys

semoga post ini berguna buat kalian yang membaca
GBU all :D


"Some of us think holding on makes us strong; but sometimes it is letting go." - Herman Hesse

Tidak ada komentar:

Posting Komentar